Saat Real dan Barca lolos ke semifinal Liga Champions, dan tiga klub Spanyol di empat besar Liga Europa, survei terhadap rekening klub top di negara itu mengungkapkan sebuah kisah tentang utang yang dapat melumpuhkan dan tunggakan pajak.
Real Madrid memimpin Barcelona dengan hanya empat poin di puncak La Liga, tetapi dua tim superstar global juga menyaingi satu sama lain dalam kedalaman utang mereka -- Real telah mengumpulkan 589 juta euro (772 juta dolar Amerika, Rp 7,08 triliun) dan 578 juta euro (Rp 7,01 triliun) untuk Barcelona. Utang pendapatan mereka, untuk 2010-2011 sebesar 479 juta euro (Rp 5,81 triliun) untuk Real Madrid dan 450 juta euro (Rp 5,46 triliun) untuk Barcelona.
Enam dari 20 klub Liga -- Rayo Vallecano, Racing Santander, Real Betis, Zaragoza, Granada dan Mallorca -- sedang dalam proses kepailitan, seperti juga enam tim divisi kedua. "Angka itu sendiri menunjukkan bahwa sepak bola Spanyol tidak dikelola dengan baik secara finansial," kata Profesor ekonomi dari Universitas Barcelona Jose Maria Gay de Liebana, yang mengkhususkan diri dalam sepak bola.
