Jalan pertama lurus, jalannya enak begitu halus lurus, terang dan ramai. Sementara jalan yang kedua belok memutar, jalan ini suasananya remang-remang sepi dan berkelok-keloh. Pasti anda berdua akan memilih jalan kedua. Kenapa? ada beribu sebab dan alasan. Jawab sedendiri saja sesuai sikon.
Cinta itu ada sebabnya tentu karena ada sesuatu yang kita butuhkan dan inginkan dari yang kita cintai. Omong kosong kalau cinta itu tak ada sebab dan tak bisa didefinisikan. Bahkan dari kalimat cinta pada pandangan pertama itu pun jelas sebabnya karena memandang.
Cinta sejati itu seperti kita cinta pada uang, biar rupanya kucel seberapapun nilainya yah tetap kita terima, cari dan simpan, semakin besar nilainya semakin kita suka. Demi uang, panas ataupun hujan kita terjang, bahkan peras keringat banting tulang demi uang.
Lihat ketika kita belanja, melepas uang pernahkah kita tidak berharap uang itu kembali lagi? bahkan kita berharap akan dapat lebih banyak lagi. Kenapa kita begitu mencitai uang? gampang jawabanya dan banyak alasanya. Ada yang bilang uang segalanya, ada juga yang bilang uang bukan segalanya tapi segalanya pakai uang.
Begitulah Cinta Sejati semangkin banyak sebabnya, semakin banyak perlunya, fungsi, guna, manfaat, semakin banyak nilai positifnya terhadap kita maka semakin sejanti cintanya.
Seorang berkata. Loh... itu ada seorang berbuat negatif melulu tapi pasangannya tetap setia dan cinta... ya iya lah orang pasanganya juga suka berbuat negatif tentu jadi nilai positif buat dia. Lah bingung kan? Tentunya semakin banyak kesamaan yang disuka dan yang tidak disuka semakin tumbuh cinta sejatinya.... Bersambung...
