Nasib FPI Di Kalimantan: Dayak Kepung Delegasi FPI

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab tidak ikut dalam Delegasi FPI
Dari pantauan Redaktur fpi.or.id., isu yang berkembang di media tertentu terkait peristiwa ini ternyata memberitakan hal-hal yang tidak benar. Sebagai misal, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, diberitakan ikut dalam rombongan delegasi FPI tersebut, padahal saat itu beliau sedang berada di Jakarta dan dalam keadaan kurang sehat.

Dalam pada itu, Habib Rizieq Syihab saat dikonfirmasi seputar kasus ini di tempat kediaman beliau di Jakarta, menduga adanya oknum-oknum tertentu yang sengaja mengadu domba antara FPI dengan warga suku Dayak. Menurut Habib Rizieq, selama ini antara FPI dan warga suku Dayak, baik muslim maupun non muslim, telah terjalin suatu hubungan yang SANGAT BAIK.

Saking baiknya hubungan itu, maka sebulan lalu delegasi warga Dayak Kalteng dari berbagai agama bahkan mendatangi DPP FPI dengan tujuan meminta bantuan untuk menghadapi arogansi Gubernur dan Kapolda Kalteng terkait isu KONFLIK AGRARIA antara warga Dayak Seruyan melawan Gubernur dan Kapolda Kalteng, persis seperti konflik yang memicu terjadinya kasus penyembelihan warga di Mesuji – Lampung. Posisi FPI yang ‘membela’ delegasi warga Dayak Kalteng itulah yang memicu keretakan hubungan FPI dengan pihak Gubernur dan Kapolda Kalteng.

Selanjutnya Habib Rizieq menduga adanya oknum-oknum tertentu yang sengaja memainkan keretakan hubungan antara FPI dan Gubernur Kalteng, dan memprovokasi warga Dayak dengan tujuan untuk diadu domba dengan FPI. Dalam kasus ini Habib Rizieq secara terus terang tanpa tedeng aling-aling menuding Gubernur dan Kapolda Kalteng terlibat dalam pengerahan warga Dayak untuk menolak kedatangan delegasi FPI.


“Gubernur Kalteng, Teras Narang, mempunyai hubungan sangat buruk dengan FPI. Dua hari yang lalu, via media lokal, Yansen Binti, seorang kerabat Gubernur Kalteng, menebar ancaman terhadap FPI, sementara Kapolda Kalteng memberi pernyataan tidak mau bertanggung jawab”, ungkap Habib Rizieq kepada Redaktur fpi.or.id, di Jakarta, pada hari Sabtu (11/2/2012).

Sebagai ekses dari tindakan provokasi terhadap warga Dayak tersebut, rumah anggota FPI Habib Muhri bin Muhammad Ba Hasyim di Palangkaraya dihancurkan oleh massa.

Pihak FPI mendapat laporan bahwa pada hari Jum’at (10/2/2012) kemarin ada pertemuan para penggerak massa di Rumah Betang di Kantor Gubernur Kalteng yang dipimpin Yansen Binti dkk, untuk melakukan penolakan dan pengepungan, bahkan pembunuhan, terhadap Pimpinan FPI hari ini di Bandara Palangkaraya.

Keterlibatan FPI yang aktif membela warga Dayak Seruyan dalam konflik Agraria melawan Gubernur Kalteng diduga kuat menjadi motif politik paling utama terkait peristiwa ini.

Dalam kaitan kasus ini patut dipertanyakan beberapa hal berikut:

- Dimana posisi Polda Kalteng yang seharusnya mengantisipasi sebelum dan ketika peristiwa penghadangan itu terjadi?

- Kenapa massa bisa sampai masuk ke area landasan bandara dan langsung mengepung pesawat dengan senjata, padahal area tersebut merupakan kawasan yang dikontrol oleh Security dan terlarang bagi umum?

- Kenapa beberapa rumah warga dengan mudah dihancurkan tanpa adanya tindakan dari pihak aparat kepolisian?

Sehubungan dengan peristiwa ini, Redaktur fpi.or.id menerima penjelasan dari Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab. Berikut pernyataan resmi dari DPP FPI:

- Pada hari ini, Sabtu, 11 Februari 2012 jam 10:00 pagi, delegasi FPI yang terdiri dari Sekjen, Wasekjen, Ketua Bidang Da’wah dan Panglima LPI (Ketua Umum tidak ikut karena sedang sakit), dengan tanpa alasan yang jelas DIKEPUNG didalam pesawat Sriwijaya Air oleh ratusan warga Dayak berikat kepala merah yang masuk ke area landasan pesawat, sementara ribuan warga Dayak lainnya berada di luar Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya – Kalteng, Ketua Umum FPI di Jakarta langsung menginformasikan kejadian tersebut ke Mabes Polri. Akhirnya pihak Polri yang bertugas dan Kapten pesawat Sriwijaya Air berinisiatif untuk menerbangkan delegasi FPI dengan pesawat yang sama ke Banjarmasin untuk alasan keamanan.

Untuk langkah tersebut, DPP FPI memberikan APRESIASI kepada pihak Polri dan Kapten Pesawat Sriwijaya Air beserta crewnya.

Sebagai catatan:

Gubernur Kalteng, TERAS NARANG, mempunyai hubungan yang SANGAT BURUK dengan FPI. Dua hari lalu, melalui media lokal, YANSEN BINTI seorang kerabat Gubernur Kalteng, menebarkan ANCAMAN terhadap FPI, sementara Kapolda Kalteng memberi pernyataan tidak mau bertanggung jawab. Diduga ada OKNUM yang memainkan keretakan hubungan tersebut untuk MEMPROVOKASI warga Dayak dengan tujuan ADU DOMBA.

- DPP FPI meminta kepada Menkopolhukam, Mendagri, DPR-RI dan Kapolri serta Instansi terkait lainnya untuk MENGUSUT TUNTAS kasus tersebut serta memeriksa Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, Yansen Binti dkk tentang dugaan keterlibatan mereka dalam TINDAK KEJAHATAN yang berpotensi menimbulkan KONFLIK HORIZONTAL serta mengancam stabilitas NKRI.

Instruksi DPP FPI:

- Segenap LASKAR DAYAK MUSLIM FPI se-Kalimantan diminta jangan terprovokasi dan harus segera melakukan klarifikasi, sosialisasi dan konsolidasi untuk mengantisipasi segala bentuk agitasi. Selama ini hubungan FPI dan warga Dayak (baik muslim maupun non muslim) SANGAT BAIK, bahkan sebulan yang lalu delegasi warga Dayak Kalteng dari berbagai agama mendatangi DPP FPI meminta bantuan untuk menghadapi arogansi Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng tentang KONFLIK AGRARIA seperti Kasus Mesuji – Lampung.

Jaga Persatuan Dayak, Hantam Pengadu Domba, Lawan Penindas Rakyat!.
Jakarta, 20 Robbiul Awwal 1433 H/ 11 Februari 2012 M.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI)
- Habib Muhammad Rizieq Syihab –

Related Posts:
Thank you for your visit. Support Pisbon™

Post a Comment

Maaf spam dan link promosi yang kelewatan masuk spam... makasih dan sekali lagi maaf