Memanah biasanya dilakukan dengan berdiri. Namun, memanah model khas Yogyakarta yang disebut Jemparingan, tidak dilakukan dengan berdiri melainkan dengan posisi duduk bersila.
Bahkan, berolahraga yang biasanya dilakukan dengan mengenakan kaos, namun berbeda dengan Jemparingan. Pasalnya, para pemanah ini mengenakan pakaian adat berupa baju Sorjan lengkap dengan blangkon di kepala.
Sasaran tembak Jemparingan juga bukan pada tengah lingkaran, melainkan orang-orangan sawah yang disebut Bandulan.
"Selain nguri-uri budaya, saya ingin Jemparingan ini memecahkan rekor MURI. Alhamdulillah, Jemparingan ini bisa pecahkan rekor MURI," kata Menpora, Roy Suryo di Alun-Alun Kidul (Alkid) Yogyakarta, Minggu (1/9/2013).
Roy menyampaikan ada 411 peserta lomba Jemparingan. Lomba ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diselengarakan di Yogyakarta.